Gebrakan Megatransfer! Pangeran Arab Saudi Disebut Siapkan Dana Rp 195 Triliun Kuasai Barcelona. Rumor akuisisi raksasa sepak bola Spanyol, Barcelona, oleh entitas super kaya dari Arab Saudi kembali memanas.
Setelah sebelumnya sukses mengambil alih Newcastle United, kini mata Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) dan Public Investment Fund (PIF) diyakini tertuju pada klub Catalan yang tengah dililit utang.
Janji Pelunasan Utang Senilai €2,5 Miliar
Spekulasi mengenai ketertarikan Arab Saudi terhadap Blaugrana sebenarnya sudah beredar sejak tahun 2023.
Namun, laporan terbaru dari media-media Spanyol, termasuk El Chiringuito, mengindikasikan bahwa ambisi PIF untuk berinvestasi di Barcelona masih membara dan siap diwujudkan pada tahun 2026 mendatang.
Komitmen finansial yang ditawarkan PIF benar-benar fantastis. Dana Kekayaan Kedaulatan Arab Saudi tersebut dilaporkan siap menggelontorkan total investasi mencapai €10 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp 195 triliun!
Bagian yang paling mencengangkan adalah janji utama PIF: melunasi seluruh utang Barcelona yang saat ini diperkirakan mencapai €2,5 miliar. Jika ini terwujud, tumpukan beban finansial yang selama ini menghambat pergerakan klub akan terangkat seketika.
Tantangan Kepemilikan Socios
Meski tawaran dana yang disiapkan mencapai angka selangit, jalan bagi PIF untuk menjadi pemilik penuh Barcelona tidak akan mudah. Klub-klub besar seperti Barcelona, Real Madrid, dan Athletic Bilbao di Spanyol memiliki model kepemilikan yang unik, di mana mereka dimiliki oleh para Socios atau anggota klub, bukan oleh individu atau perusahaan asing secara penuh.
Struktur kepemilikan komunal ini menjadikan akuisisi penuh oleh pihak luar hampir mustahil di bawah aturan saat ini.
Oleh karena itu, skenario yang lebih realistis adalah PIF akan fokus pada divisi komersial dan suntikan dana transfer pemain yang masif.
Momen Krusial: Pemilihan Presiden 2026
Momen yang sangat dinantikan dan diyakini akan menjadi titik tolak bagi misi PIF ini adalah Pemilihan Presiden Klub Barcelona yang dijadwalkan pada Maret 2026.
Dipercaya, para investor dari Timur Tengah ini akan mengambil kesempatan dari suksesi kepemimpinan baru untuk memasukkan proposal investasi mereka, yang berpotensi mengubah wajah dan kekuatan finansial Barcelona secara permanen di kancah sepak bola global.












