Modul Ajar PAI Kelas 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka: Panduan Lengkap Pembelajaran
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, pendidikan agama Islam (PAI) kelas 3 semester 2 memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa berakhlak mulia dan beriman.
Modul ajar PAI berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam mengajarkan materi agama Islam secara efektif, sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan siswa.
Modul Ajar PAI Kelas 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka: Panduan Lengkap Pembelajaran
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang modul ajar PAI kelas 3 semester 2 dalam Kurikulum Merdeka, mulai dari tujuan, materi ajar, hingga strategi pembelajaran yang dapat diterapkan.
1. Tujuan Pembelajaran PAI Kelas 3 Semester 2
Tujuan utama pembelajaran PAI dalam Kurikulum Merdeka adalah membentuk peserta didik yang memiliki keimanan yang kuat, memahami ajaran Islam dengan baik, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kelas 3 semester 2, beberapa tujuan spesifik yang ingin dicapai antara lain:
Menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah, seperti kejujuran, tolong-menolong, dan rasa hormat terhadap orang lain.
Memahami dasar-dasar ibadah, seperti tata cara berwudhu dan shalat.
Mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Memahami kisah-kisah teladan dari para nabi dan rasul, serta mengambil hikmah dari kisah tersebut.
2. Materi Ajar PAI Kelas 3 Semester 2
Materi yang diajarkan dalam modul PAI kelas 3 semester 2 Kurikulum Merdeka disusun untuk memudahkan siswa dalam memahami dan mempraktikkan ajaran Islam.
Berikut adalah beberapa pokok materi yang biasanya dimuat dalam modul ini:
Ibadah dan Tata Cara Berwudhu serta Shalat
Modul ajar ini akan menjelaskan tentang rukun wudhu, sunnah wudhu, serta langkah-langkah shalat dengan benar.
Akhlak Mulia
Penanaman nilai-nilai akhlak, seperti adab terhadap orang tua dan guru, cara bergaul yang baik dengan teman, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Islam
Kisah-kisah Nabi seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad yang sarat dengan hikmah, menjadi contoh yang mudah dipahami oleh siswa.
Membaca dan Menulis Al-Qur’an
Modul ini juga membantu siswa meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an, terutama surat-surat pendek dalam juz amma.
3. Strategi Pembelajaran yang Digunakan
Modul ajar PAI dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas kepada guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah:
Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa diajak untuk menyelesaikan proyek sederhana yang berkaitan dengan pembelajaran PAI, seperti membuat poster tentang akhlak terpuji atau menampilkan drama kecil tentang kisah nabi.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Siswa didorong untuk bertanya, mengeksplorasi, dan mencari tahu sendiri mengenai materi PAI, seperti mencari tahu manfaat dari melaksanakan wudhu dan shalat.
Diskusi Kelompok
Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok kecil untuk membahas materi yang telah dipelajari, misalnya diskusi tentang pentingnya menghormati orang tua atau manfaat shalat berjamaah.
Metode Cerita (Storytelling)
Kisah-kisah nabi dan tokoh Islam disampaikan dalam bentuk cerita yang menarik, sehingga siswa lebih mudah memahami pesan moral yang terkandung di dalamnya.
4. Penilaian dan Evaluasi
Penilaian dalam pembelajaran PAI pada Kurikulum Merdeka tidak hanya mengacu pada hasil akademik, tetapi juga mencakup aspek-aspek perilaku dan sikap.
Guru diharapkan melakukan penilaian berkelanjutan dengan memperhatikan perkembangan siswa dalam menjalankan ibadah dan penerapan akhlak sehari-hari.
Beberapa metode penilaian yang bisa digunakan antara lain:
Penilaian Kognitif: Mengukur pemahaman siswa tentang materi PAI melalui tes tulis, kuis, atau pertanyaan lisan.
Penilaian Afektif: Menilai sikap dan perilaku siswa selama mengikuti pelajaran, seperti ketaatan dalam beribadah, cara berbicara yang sopan, dan sikap hormat kepada sesama.
Penilaian Psikomotorik: Mengamati kemampuan siswa dalam praktik ibadah, seperti wudhu dan shalat, serta membaca Al-Qur’an.
5. Peran Guru dalam Pembelajaran PAI Kurikulum Merdeka
Guru dalam Kurikulum Merdeka berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan pemahaman mereka sendiri tentang ajaran Islam.
Guru juga dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan modul ajar agar sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.
Melalui pendekatan yang lebih personal dan fleksibel, guru dapat membantu siswa tidak hanya memahami materi PAI secara akademis, tetapi juga mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kelebihan Modul Ajar PAI dalam Kurikulum Merdeka
Modul ajar PAI dalam Kurikulum Merdeka memiliki beberapa kelebihan yang membedakannya dari kurikulum sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah:
Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Modul ini memberikan ruang bagi guru untuk menyesuaikan materi dan metode pembelajaran dengan kondisi siswa, sehingga lebih relevan dan aplikatif.
Fokus pada Pengembangan Karakter: Pembelajaran tidak hanya berfokus pada pencapaian kognitif, tetapi juga mengutamakan pengembangan akhlak dan sikap positif siswa.
Penggunaan Metode Aktif: Modul ini mendorong penggunaan metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif, seperti diskusi, proyek kelompok, dan praktik langsung.
Penekanan pada Kontekstualisasi: Materi disusun agar relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan ajaran Islam.
7. Tantangan dalam Implementasi Modul Ajar PAI
Meskipun modul ajar PAI Kurikulum Merdeka memiliki banyak kelebihan, terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh guru, antara lain:
Keterbatasan Sarana dan Prasarana: Beberapa sekolah mungkin menghadapi kendala dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang optimal.
Kemampuan Guru dalam Mengembangkan Modul
Tidak semua guru terbiasa dengan fleksibilitas dan kreativitas yang dituntut oleh Kurikulum Merdeka.
Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan guru sangat diperlukan.
Keragaman Siswa
Siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang sesuai untuk semua siswa.
MODUL AJAR PAI KELAS 3
Tema: Shalat dan Rukun Iman
Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester: 3
Alokasi Waktu: 4 Pertemuan (8 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
Menjelaskan makna shalat dan pentingnya melaksanakan shalat.
Menyebutkan dan menjelaskan rukun shalat.
Mempraktikkan gerakan dan bacaan shalat dengan benar.
Menyebutkan enam rukun iman dengan benar.
Menyebutkan arti dari masing-masing rukun iman.
B. Kompetensi Dasar (KD)
KD 3.1: Memahami pentingnya melaksanakan shalat dan rukun iman.
KD 4.1: Menghafal dan mempraktikkan rukun shalat dan rukun iman.
C. Profil Pelajar Pancasila
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Berkebinekaan global.
D. Materi Pembelajaran
Shalat:
Pengertian shalat.
Keutamaan dan manfaat shalat.
Gerakan dan bacaan shalat.
Rukun shalat: Niat, Takbiratul ihram, Rukuk, I’tidal, Sujud, Duduk di antara dua sujud, Tasyahud awal, Tasyahud akhir, Salam.
Rukun Iman:
Pengertian rukun iman.
Enam rukun iman: Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, Qada dan Qadar.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengomunikasikan).
Metode:
Ceramah
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Demonstrasi/praktik
F. Media dan Alat Pembelajaran
Media:
Video tentang tata cara shalat.
Poster rukun iman.
Alat:
Papan tulis dan spidol.
Al-Qur’an dan buku pelajaran PAI.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (10 menit):
Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran.
Apersepsi: Tanya jawab mengenai shalat yang pernah dilakukan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti (50 menit):
Guru menjelaskan pengertian shalat.
Diskusi tentang pentingnya shalat.
Siswa mengamati video tata cara shalat.
Guru menjelaskan rukun-rukun shalat dan mempraktikkannya bersama siswa.
Penutup (10 menit):
Siswa bersama guru menyimpulkan materi.
Guru memberikan tugas hafalan bacaan shalat.
Pertemuan 2
Pendahuluan (10 menit):
Guru mengulas materi sebelumnya.
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Inti (50 menit):
Guru mengajarkan gerakan dan bacaan shalat secara mendetail.
Siswa berlatih gerakan shalat secara berkelompok.
Guru memberikan umpan balik dan perbaikan atas gerakan siswa.
Penutup (10 menit):
Refleksi bersama mengenai kesalahan umum dalam shalat.
Tugas: Siswa diminta mempraktikkan shalat di rumah.
Pertemuan 3
Pendahuluan (10 menit):
Guru menyapa siswa dan mengajak untuk mengingat pelajaran shalat.
Inti (50 menit):
Guru menjelaskan pengertian rukun iman.
Siswa berdiskusi tentang makna rukun iman.
Guru menjelaskan masing-masing rukun iman secara rinci.
Penutup (10 menit):
Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran.
Guru memberikan tugas untuk menghafal rukun iman.
Pertemuan 4
Pendahuluan (10 menit):
Guru mengulas hafalan siswa tentang rukun iman.
Inti (50 menit):
Guru mengajarkan siswa menghafal rukun iman.
Siswa berlatih menyebutkan rukun iman secara berkelompok.
Guru mengadakan kuis kecil untuk mengevaluasi hafalan rukun iman siswa.
Penutup (10 menit):
Guru memberikan evaluasi dan umpan balik.
Siswa diajak untuk mempraktikkan rukun iman dalam kehidupan sehari-hari.
H. Penilaian
Penilaian Pengetahuan:
Tes lisan tentang rukun iman dan rukun shalat.
Penilaian Keterampilan:
Praktik gerakan dan bacaan shalat.
Penilaian Sikap:
Pengamatan sikap disiplin dalam melaksanakan shalat.
I. Remedial dan Pengayaan
Remedial:
Bagi siswa yang belum memahami, diberikan bimbingan khusus dan tugas tambahan untuk latihan shalat dan hafalan rukun iman.
Pengayaan:
Siswa yang sudah memahami dengan baik dapat diberikan tugas untuk membuat presentasi tentang keutamaan shalat dan rukun iman.
Lampiran:
Lembar kerja siswa.
Instrumen penilaian keterampilan.
Modul ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing kelas.
Modul ajar PAI kelas 3 semester 2 dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan pemahaman agama yang mendalam.
Dengan metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Namun, dukungan sarana, pengembangan kompetensi guru, serta pendekatan adaptif menjadi kunci keberhasilan implementasi modul ini di lapangan.