Rapor Merah Garuda: Refleksi Deretan Kegagalan Timnas Indonesia di Sepanjang 2025. Tahun 2025 menjadi periode yang penuh ujian bagi persepakbolaan tanah air.
Alih-alih terbang tinggi, langkah Timnas Indonesia di berbagai level usia justru kerap terhenti di tengah jalan.
Meski ada secercah cahaya dari skuad muda, secara keseluruhan, rapor “Merah-Putih” di panggung internasional tahun ini menyisakan banyak evaluasi besar bagi PSSI.
Satu-satunya hiburan hadir dari Timnas U-17 asuhan Nova Arianto. Tampil di Piala Dunia U-17 pada November lalu, Garuda Muda berhasil mencetak sejarah dengan meraih kemenangan perdana Indonesia di ajang tersebut setelah menumbangkan Panama dengan skor 2-1.
Rapor Merah Garuda: Refleksi Deretan Kegagalan Timnas Indonesia di Sepanjang 2025
Namun, pencapaian itu seolah menjadi anomali di tengah rentetan hasil minor tim nasional lainnya.
Berikut adalah rangkuman perjalanan sulit Timnas Indonesia sepanjang tahun 2025
1. Kandasnya Mimpi Besar Menuju Piala Dunia 2026
Ambisi Timnas Senior untuk mencicipi panggung Piala Dunia 2026 harus terkubur di babak keempat kualifikasi. Perjalanan panjang yang dimulai sejak babak pertama ini harus berakhir antiklimaks.
Banyak pihak menyoroti keputusan kontroversial PSSI yang melakukan pergantian nakhoda di tengah krusialnya kompetisi.
Penunjukan Patrick Kluivert untuk menggantikan Shin Tae-yong dinilai sebagai perjudian mahal yang gagal berbuah manis.
Di bawah arahan pelatih baru, Indonesia tak berkutik setelah menelan kekalahan dari Irak dan Arab Saudi, sekaligus menutup pintu menuju pesta sepak bola dunia.
2. Kemerosotan Timnas U-23: Dari Semifinalis Menjadi Penonton
Status Indonesia sebagai semifinalis Piala Asia U-23 edisi sebelumnya ternyata tak menjamin kemudahan. Di bawah asuhan Gerald Vanenburg, Timnas U-23 justru gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2026 di Arab Saudi.
Langkah Indonesia terjegal di babak kualifikasi setelah hanya mampu finis di posisi kedua grup.
Hasil imbang mengecewakan melawan Laos di laga pembuka dan kekalahan tipis 0-1 dari Korea Selatan menjadi penentunya. Tak hanya itu, di ajang Piala AFF U-23 2025, Vanenburg juga gagal mempersembahkan trofi setelah dipaksa menyerah oleh Vietnam di partai final.
3. Kegelapan di SEA Games 2025 (Putra & Putri)
Ajang multievent SEA Games 2025 di Thailand menjadi panggung kegagalan berikutnya. Target tinggi yang dicanangkan PSSI menguap begitu saja:
Sektor Putra (U-22): Datang dengan target medali emas, langkah Indonesia justru terhenti secara tragis di fase grup dan gagal menembus babak semifinal.
Sektor Putri: Timnas Putri yang dibebani target medali perunggu harus mengakui keunggulan tuan rumah Thailand dengan skor 0-2 pada laga perebutan tempat ketiga.
Tahun 2025 menjadi pengingat keras bahwa transisi kepelatihan dan konsistensi pembinaan adalah kunci utama.
Tanpa evaluasi menyeluruh, kemenangan bersejarah U-17 di Piala Dunia hanya akan menjadi pelipur lara sesaat di tengah keringnya prestasi tim nasional.












