Sejarah Pelaksanaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN). Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) merupakan program mulia, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan ini diinisiasi pertama kali pada tahun 2010 sebagai kolaborasi antara Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan PT Unilever Indonesia melalui merek Pepsodent.
Program ini dicanangkan untuk memberikan edukasi sekaligus layanan kesehatan gigi gratis kepada masyarakat luas.
Baca juga: Bulan Kesehatan Gigi Nasional: Membangun Kesadaran ‘Senyum Indonesia Sehat’
Pada pelaksanaannya, BKGN menargetkan berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Acara ini digelar di fakultas kedokteran gigi dan rumah sakit gigi di banyak daerah.
Misalnya, pada tahun 2019, BKGN mengusung tema “Indonesia Tersenyum,” berfokus pada upaya mengurangi angka gigi berlubang yang mencapai 88,8% di kalangan masyarakat dewasa dan 92,6% pada anak-anak usia 5 tahun.
Tema ini menekankan pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam menjaga kesehatan gigi sejak dini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut di masa depan.
Di setiap tahunnya, BKGN tidak hanya menyediakan layanan seperti pemeriksaan gigi, penambalan, dan pencabutan secara gratis, tetapi juga mengedukasi masyarakat melalui seminar, kampanye kesadaran, serta pembagian produk kesehatan gigi.
Kegiatan ini melibatkan dokter gigi, mahasiswa kedokteran gigi, dan berbagai pihak lainnya, dengan harapan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku sehat dalam merawat gigi dan mulut.
Program ini terus berkembang, baik dalam cakupan maupun dampaknya, dan menjadi agenda tahunan penting dalam memperingati pentingnya kesehatan gigi.
Melalui pendekatan kolaboratif dan fokus pada edukasi masyarakat, BKGN bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan tersenyum ceria tanpa gangguan gigi berlubang.
BKGN menjadi salah satu contoh sukses kampanye kesehatan berbasis masyarakat yang tidak hanya memberikan dampak positif secara fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.